Jagat media sosial dihebohkan dengan pengakuan seorang anggota polisi bernama Bripka Madih. Anggota Provos Polsek Jatinegara itu mengaku dipalak oleh penyidik Polda Metro Jaya setelah keluarganya melaporkan terkait kasus penyerobotan tanah.
Video wawancara Bripka Madih itu viral setelah videonya beredar di media sosial. Salah satunya diunggah ulang oleh akun Instagram @terangmedia. Dalam video itu, Bripka Madih pun merasa sebagai pihak yang dizolimi terkait statusnya sebagai pelapor.
"Ane nih sebagai pihak yang dizolimi, ane pelapor nih, bukan orang yang melakukan pidana. Ane kecewa, orang tua ane hampir satu abad melaporkan kasus penyerobotan tanah ke Polda Metro Jaya. Kenapa dimintain biaya penyidikan coba?" kata Bripka Madih yang dikutip Kamis (2/2).
Yang bikin Bripka Madih tidak habis pikir, karena menurutnya, penyidik Polda Metro Jaya itu meminta langsung uang kepada dirinya. Padahal, notabenenya Bripka Madih juga adalah anggota kepolisian yang tugasnya masih di wilayah hukum Polda Metro Jaya.
Baca Juga:'Sulit Kalau Nggak Ada' Gibran Tak Setuju Jika Jabatan Gubernur Dihapus
"Oknum penyidik Polda itu mintanya sama Madih nih. Bukan minta sama orang tua ane yang usianya hampir satu abad. Kekecewaan ini kenapa, karena ane sendiri polisi. Dimintain biaya penyidikan sama hadiah. Coba bayangkan?" katanya.
Bripka Madih pun membeberkan total uang 'pelicin' yang diminta oleh penyidik Polda Metro Jaya sebesar Rp100 juta. Tak hanya itu, kata dia, oknum polisi itu pun juga meminta hadiah berupa aset tanah seluas 1.000 meter.
"Dia berucap itu 100 juta dan hadiah tanah seribu meter," katanya.
Berdasar artikel yang turut diposting akun @terangmedia, disebutkan jika Bripka Madih ingin ingin mengembalikan hak tanah orang tuanya di girik nomor C 815 dan C 191 dengan total seluas kurang lebih 6.000 meter persegi di Jalan Bulak Tinggi Raya, Kelurahan Jatiwarna, Kecamatan Pondok Melati.
Disebutkan, Girik di nomor C 815 seluas 2954 meter telah diserobot oleh sebuah perusahaan pengembang perumahan Premiere Estate 2. Sementara Girik C 191 seluas 3600 meter diduga telah diserobot oleh oknum makelar tanah.
Baca Juga:Bunda Corla Balikin Uang Sawer, Video Lawas Nikita Mirzani Minta Cilok Sebiji Diungkit Lagi
Beredarnya video pengakuan anggota polisi yang diperas rekan seprofesinya itu menjadi sorotan publik. Beragam komentar diungkapkan warganet menanggapi video pengakuan Bripka Madih. Bahkan, banyak netizen yang menganggap mencuatnya curhatan Bripka Madih makin membuat kepercayaan publik kepada institusi Polri merosot.
"Ngerinya negeri ku," kata @ni****** sekaligus memberi emoji sedih.
"POLISI vs POLISI Msh mau di mkn juga? HANCUR NEGARA," timpal akun @ch******.
"Ama anggotanya aja begitu,,gimana ke rakyat sipil," geram akun @ri******.
"Rakyat biasa makin gak percaya sama pulisi jadinya ini," tulis akun @te*******