Scroll untuk membaca artikel
Selasa, 07 Februari 2023 | 16:10 WIB

Drama 'Polisi Peras Polisi' Berakhir Minta Maaf, Bripka Madih Peluk 'Pak Haji'

Indian
Drama 'Polisi Peras Polisi' Berakhir Minta Maaf, Bripka Madih Peluk 'Pak Haji'
Ending Kasus 'Polisi Peras Polisi' Berakhir Pelukan, Bripka Madih Minta Maaf ke Pak Haji. (Instagram/@jktnewss/@undercover.id)

Bripka Madih disebut akhirnya meminta maaf kepada TG, penyidik Polda Metro Jaya yang sempat dituding memeras saat menangani laporannya terkait kasus tanah. Setelah koar-koar merasa diperas, Bripka Madih akhirnya meminta maaf sambil memeluk TG. 

Cerita itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko. Menurutnya, permintaan maaf itu disampaikan Bripka Madih setelah TG tidak terbukti melakukan pemerasan. 

"Tidak ada, jadi artinya setelah dikonfrontir ya, mendasari konfrontasi kedua belah pihak langsung ya ini tidak ada dapat dibuktikan, saya rasa itu," ujar Trunojoyo seperti dikutip dari Suara.com, Selasa (7/2).

Trunoyudo menceritakan soal proses konfrontir yang dilakukan Bripka Madih dengan TG. Menurutnya, keduanya mengaku adanya objek laporan pada tahun 2011 yang dilayangkan ibunda Bripka Madih, Halimah terkait objek tanah seluas 1.600 meter.

Baca Juga:Apa Itu Pedofil? Kelainan Seksual yang Meresahkan para Orang Tua

"Halimah, ibu Madih, dan benar objek 1.600 meter persegi, dan tidak dibantah oleh Bripka Madih. Sedangkan Bripka Madih menuntut 3.600 meter persegi, ketika dikonfrontir ketika ditanya ke TG benar 1.600 meter persegi. Artinya ini tidak dibantah," ujar Trunojoyo. 

Setelah tudingannya tidak terbukti, Bripka Madih langsung memeluk dan meminta maaf kepada TG lantaran sempat disebut memeras uang dan meminta hadiah tanah. 

"Ada persamaan dalam waktu dan tempat tidak ada bantahan dan yang kami salut gentle juga dari Pak Bripka Madih langsung mendatangi TG, memeluk, dan 'Minta maaf Pak Haji. Saya mohon maaf'," kata Trunoyudo sambil tirukan ucapan Madih saat dikonfrontir.

"Artinya kami apresiasi supaya jelas semua. Jangan sampai ini semuanya kemudian menjadi suatu opini yang berkembang di publik, salah satu caranya adalah konfrontir," tambah dia.

Polisi Koar-koar Ngaku Diperas Polisi

Baca Juga:Dikira Jadi Korban Gempa Turki, Doddy Sudrajat dan Mayang Ungkap Kondisinya

Sosok Bripka Madih tengah ramai jadi perbincangan karena membongkar kasus dugaan polisi diperas polisi. Mulanya, Bripka Madih viral di media sosial kala memperjuangkan penyelesaian kasus penyerobotan tanah oleh pengembang yang diklaim sebagai milik orang tuanya.

Belakangan, Bripka Madih membongkar sejumlah fakta saat dirinya melaporkan kasus penyerobotan tanah ke Polda Metro Jaya. Ia menyebut, oknum penyidik di Polda Metro yang sejatinya adalah tempatnya bertugas juga, justru meminta 'imbalan' yakni uang Rp 100 juta dan tanah seluas 1.000 meter persegi.

Bripka Madih mengaku tak habis pikir bagaimana bisa ia dimintai sejumlah uang ketika melaporkan kasus orang tuanya, sementara ia sendiri merupakan anggota polisi.

"Ane (saya) ini sebagai pihak yang dizalimi, pelapor, bukan orang yang melakukan pidana, kecewa! Orang tua ane itu hampir 1 abad melaporkan penyerobotan tanah ke Polda Metro Jaya, kenapa dimintai biaya penyidikan?" keluh Madih.


(Sumber: Suara.com)

Berita Terkait

Tag

terpopuler

Happening

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda