Kader GP Ansor Bertato, Terungkap Masa Lalu Jonathan Latumahina Ayah David: Pernah Berseteru dengan FPI hingga Didoakan Masuk Surga di Mekkah

Penampilan pria yang akrab disapa Jo ini sangat nyetrik karena tubuhnya dipenuhi tato.

Indian
Minggu, 26 Februari 2023 | 13:16 WIB
Kader GP Ansor Bertato, Terungkap Masa Lalu Jonathan Latumahina Ayah David: Pernah Berseteru dengan FPI hingga Didoakan Masuk Surga di Mekkah
Kader GP Ansor Bertato, Terungkap Masa Lalu Jonathan Latumahina Ayah David: Pernah Berseteru dengan FPI hingga Didoakan Sopir Masuk Surga di Mekkah. (Facebook Jonathan Latumahina)

Jonathan Latumahina, pengurus GP Ansor menjadi sorotan publik setelah anaknya, Cristalino David Ozora alias David dianiaya hingga koma oleh Mario Dandy Satriyo, putra eks pejabat Pajak, Rafel Alun Trisambodo. 

Penampilan pria yang akrab disapa Jo ini sangat nyetrik karena tubuhnya dipenuhi tato.

Seperti dikutip dari Times Indonesia--jaringan--Suara.com, Minggu (26/2/2023), Jonathan yang disebut ahli IT itu ternyata pernah berseteru dengan FPI--organisasi kemasyrakatan yang kini sudah dibubarkan karena dicap terlarang oleh pemerintah. 

Setelah berseteru dengan FPI, Jo lalu bergabung dengan GP Ansor, organisasi sayap kanan Nahdlatul Ulama (NU) pada 2017 lalu. Cerita itu diungkap Gus Chabib Thowus Ainul Yaqin, mantan Direktur PT Sorban Nusantara.

Baca Juga:Jangan Panik! Ini 5 Tips agar Tidak Canggung Saat Bertemu Mantan

"Merapatnya ke GP Ansor setelah berseteru dengan FPI, dia aktif sejak 2017 itu," katanya pada Jumat (24/2/2023) malam lewat telepon WhatsApp.

Hampir di setiap kesempatan rapat para Pimpinan GP Ansor, Jo nyaris tak pernah absen. Dengan gayanya yang gaul, ia tampak berada di antara barisan tokoh penting. Begitu akrabnya dengan pembesar organisasi yang didirikan sejak 1984 silam itu.

Setahun kemudian, Jo mendapat kesempatan berharga untuk ikut menunaikan ibadah umrah di Mekkah bersama para petinggi GP Ansor pada 11 Desember 2018 lalu. Pengalamannya menjadi tamu Allah ditulis oleh Jonathan di akun media sosialnya. 

Lewat curhatannya itu, Jo mengaku awalnya sempat grogi saat menjalankan ibadah umrah di tanah suci karena tubuhnya penuh tato. 

"Sempat ragu dan grogi karena tato. Katanya petugas imigrasi Jeddah serem, berkas saya diperiksa, petugas pun tertawa dan langsung berbahasa Inggris, padahal sebelumnya berbahasa Arab," tulisnya, 15 Februari 2020 di medsos.

Baca Juga:Wanti-wanti Anies Ke Kader PKS, Tak Perlu Ngarang-ngarang Sebar Hoaks Menuju Pilpres 2024: Sebarlah Rekam Jejak

Setelah itu, lanjut dia, tibalah saatnya rombongan untuk mengambil miqat, sebab dari Jeddah harus sudah berihram kemudian melaksanakan umrah setiba di Mekkah.

Ada keajaiban ketika jelang mandi miqat dan Jo agak kesulitan menaruh barang bawaan karena tempat yang hanya berisi kamar mandi dan tempat wudu.

"Saya dibantu petugas di sana bahkan dibantu cara mengenakan kain ihram. Sambil diliatin tato saya dan berkali-kali mengucap alhamdulillah, saya juga merinding dengernya," ujarnya.

Selama di Tanah Suci, Jo merasa dibimbing oleh para petinggi GP Ansor, seperti Nuruzzaman, Wibowo Prasetyo dan Affan Rozi. Terutama soal penampilannya yang tatoan, membuat orang Arab penasaran.

"Saat menuju Arafah, sopir bus seperti nggak yakin, untung Gus Towus memberikan penjelasan, sopir malah mendoakan saya masuk surga, amin," terangnya.

Namun demikian, pria yang kini viral di jagat maya ini mengaku terkesan terhadap pelayanan dan sambutan orang Mekkah. Padahal belum lama masuk Islam alias mualaf hingga ia memiliki nama panggilan Qithmir, yakni anjing penjaga Ashabul Kahfi yang masuk surga.

"Saya menjadi saksi bahwa kisah kaum Muhajirin bersama Nabi SAW saat hijrah ke Madinah disambut kaum Anshar juga saya rasakan, penjagaan itu benar-benar ada," jelas Jonathan.

Selain itu, menurutnya, GP Ansor didirikan oleh orang-orang yang ikhlas menjaga keutuhan NKRI.

"Saya bangga menjadi kader GP Ansor dan Banser, semoga kita semua diberikan kekuatan," katanya. 

(Sumber: Timesindonesia.co.id)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Happening

Terkini

Tampilkan lebih banyak