Nama Rafael Alun Trisambodo, eks pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu kini menjadi sorotan gegara ulah anaknya, Mario Dandy yang kerap pamer kemewahan hingga beringas menganiaya David, anak pengurus GP Ansor, Jonatahan Latumahina.
Deddy Corbuzier pun ikut merasa kasihan dengan Rafael yang kekayaannya kini sedang diusut oleh KPK. Diketahui, Rafael memiliki kekayaan fantastis, yakni Rp 56 miliar.
Pernyataan Deddy Corbuzier soal Rafael diungkap dalam acara podcast Close The Door Ormas, Minggu (5/3).
"Kasihan bapak anda," ujar Deddy Corbuzier seperti dikutip dari Suara.com, Minggu malam.
Baca Juga:BRI Liga 1: Klub-klub Sepakat Kompetisi Penuh dengan Play-off Empat Besar
Rasa kasihan Deddy bukan karena berempati kepada Rafael, melainkan sindiran atas dugaan pencucian yang selama Rafael menjadi pejabat di Ditjen Kemenkeu.
"Bapak anda itu sudah bersih banget nutupin-nya dari kemarin-kemarin. Sudah tattoo nggak pernah keekspos, nggak pernah masuk berita, sudah bersih banget. Gara-gara lo foto depan Rubicon, bapak lo kena," geram Deddy Corbuzier.
![Rafael Alun Trisambodo. (Suara.com) [Suara.com/Yaumal]](https://media.suara.com/suara-partners/dexcon/thumbs/1200x675/2023/03/01/1-pegawai-pajak-kementerian-keuangan-rafael-alun-trisambodo.jpg)
Deddy Corbuzier pun menyinggung aksi Mario Dandy pamer kekayaan ayahnya di media sosial yang berujung pahit bagi keluarga.
"Di mana-mana kalau orang kayak nggak usah banyak ngomong, nggak usah pamer-pamer. Yang ada malah dikejar pajak, bukan jadi Dirjen Pajak. Anteng saja, slow saja," kata Deddy Corbuzier.
Hanya saja, Deddy Corbuzier juga berterima kasih ke Mario Dandy. Sebab bila dia tidak berulah, bisa saja Rafael Alun Trisambodo lolos dari dugaan praktik pencucian uang.
Baca Juga:Jalan Raya Penghubung Singkawang-Bengkayang Banjir Rob
"Terima kasih juga buat adik itu, karena dia sendiri yang spill," ucap Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier berharap, Kementerian Keuangan RI bisa membenahi struktur internal Ditjen Pajak agar tidak perlu ada lagi oknum seperti Rafael Alun Trisambodo.
"Bayar pajak wajib, tapi tolong dibenahi sistem perpajakan dan orang-orang di dalamnya," katanya.
Sebelumnya, PPATK mengungkap dugaan kejanggalan transaksi keuangan Rafael. Ditemukan ada perantara. Dugaan kejanggalan itu sudah pernah disampaikan PPATK pada 2012 ke KPK, namun disebut tidak ada tindak lanjut.
Kekinian Rafael menjadi sorotan, pasca perilaku anaknya Mario Dandy melakukan penganiayaan sadis kepada remaja bernama David, putra dari pengurus GP Ansor, Jonatahan Latumahina.
Terakhir, Rafael telah menjalani klarifikasi di Komisi Pemberantasan Korupsi soal Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) miliknya. Sejumlah hal ditemukan KPK, pertama motor Harley Davidson yang sempat dipamerkan anaknya, Dandy ternyata bodong alias tidak memiliki surat-surat resmi.
Kedua mobil Jeep Rubicon yang dikendarai Dandy untuk melakukan kekerasan, bukan atas nama Rafael. Melainkan atas nama Ahmad Saefudin, seorang cleaning service, beralamat di sebuah gang sempit kawasan Mampang, Jakarta Selatan.
Kepada KPK,Rafael mengaku kendaraan itu dibelinya dari Ahmad Saefudin, kemudian dijual kembali ke kakaknya. KPK menyatakan, tidak begitu saja percaya dengan pengakuan Rafael. KPK memastikan bakal melakukan penelusuran guna memastikannya.
(Sumber: Suara.com)