Dugaan kejanggalan soal kekayaan fantastis Rafael Alun Trisambodo seperti membuka kotak pandora terkait adanya transaksi-transaksi jumbo yang diduga dilakukan para pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Menko Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengaku telah menerima laporan adanya pergerakan uang di Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai yang mencapai Rp300 triliun.
Setelah menerima laporan itu hari ini, Mahfud yang juga menjabat Ketua Tim Penggerak Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) langsung bergerak untuk melacak adanya transaksi yang dianggap mencurigakan itu.
Namun sejauh ini belum diketahui apakah transaksi janggal di Dirjen Pajak dan Dirjen Bea Cukai itu berkaitan dengan Rafael Alun Trisambodo yang belakangan diketahui memiliki mutasi uang Rp500 miliar.
Baca Juga:Erick Thohir: Soal Israel Peserta Piala Dunia U-20 2023 Bukan Ranah PSSI
Eks Ketua Mahakamah Konstitusi (MK) itu juga tengah mendalami temuan 69 orang pegawai yang diduga melanggar aturan hukum.
"Kemarin ada 69 orang dengan nilai hanya tidak sampai triliunan, hanya ratusan miliar. Sekarang hari ini sudah ditemukan lagi kira-kira Rp 300 triliun itu, harus dilacak," ujar Mahfud seperti dikutip dari Suara.com, Rabu.
Ia mengakui, alasan dirinya mengungkapkan hal ini kepada publik lantaran saat ini sulit untuk menyembunyikan sesuatu hal.
"Ini yang saya sampaikan tidak hoaks, ada datanya tertulis," kata dia.
Terkait soal transaksi yang mencapai ratusan triliun itu, PPATK mengaku telah diserahkan ke Kemenkeu.
Baca Juga:Dishub DKI Usul 417 'Bangkai' Bus TransJakarta Dijual
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut informasi tersebut mereka sampaikan ke Kementerian Keuangan dalam bentuk hasil analisis.
"Sudah kami serahkan informasi hasil analisisnya ke Kemenkeu sejak 2009 sampai 2023," kata Ivan dikonfirmasi Suara.com, Rabu.
(Sumber: Suara.com)