Aura Kasih mengaku kerap mempelajari agama lain, salah satunya membaca Alkitab walau dirinya penganut agama Islam. Agama Hindu pun juga didalami, bahkan pelantun Mari Bercinta pernah menjalani ritual melukat dan belum lama ini sempat diunggah ke akun Instagram pribadinya.
"Saya muslim, tapi sering baca juga Alkitab, saya pelajari Hindu, dan yang lainnya," kata Aura Kasih di kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Meski mempelajari banyak agama, Aura Kasih tetap rajin membaca Alquran yang menjadi pedomannya sebagai Muslim. Namun, Aura Kasih hanya membaca Alquran dalam bentuk latin.
"Aku baca Alkitab, seringnya Amsal. Alquran juga saya baca tapi karena saya nggak ngerti bahasa Arabnya jadi baca latinnya," katanya.
Baca Juga:KPK Tahan Liem Sin Tiong Penyuap Mantan Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulisa
Aura Kasih mengungkap alasannya mempelajari agama lain di luar Islam bukan untuk memcampuradukan agama. Dia mengklaim alasannya dirinya itu membaca Alkitab dan kitab agama lain hanya untuk edukasi diri.

"Saya dibully pas melukat di Bali. Saya sebenarnya mempelajari, apa sih maksudnya. Bukan sesuatu yang salah dan bukan maksud saya mencampuradukan agama. Tapi agama itu cinta kasih dan mengajarkan kebaikan. Segala yang diperdebatkan di masyarakat itu semua tentang edukasi, karena kita kurang edukasi," ucapnya.
Terkait mempelajari agama lain, Ustad Firanda Andirja dalam tayang Youtube di kanal Kajian Sunnah Rasul mengatakan, hal ini bukanlah sebuah masalah jika tujuannya untuk perbandingkan.
Selama tujuannya untuk mengetahui cara pikir serta akidah agama lain maka bukan masalah.
“Kita belajar untuk perbandingan agama perlu, karena kita (ulama) untuk berdakwah perlu mengetahui apa pemikiran mereka (agama lain), gimana akidah mereka,” ucap Ustad Firanda.
Baca Juga:Jakmania Minta Perbaikan Infrastruktur JIS Segera Dilakukan, Ketua DPRD DKI Bakal Temui Heru Budi
Ia menegaskan, hal yang salah adalah ketika mempelajari agama lain itu, tetapi juga ikut berdoa bersama. Ketika seorang Muslim ikut berdoa dan menyembah Tuhan agama lain, maka hukumnya syirik.
“Yang tidak boleh kalau kita ikut beribadah bersama mereka, kalau kita ikut beribadah bersama mereka, menyembah Tuhan mereka baru itu syirik,” jela Ustad Firanda.
Sementara itu, mengutip Umma.id terkait membaca kitab agama lain ini juga kembali pada tujuan dibacanya. Jika tujuannya untuk edukasi, akademisi, dan penelitian, maka diperbolehkan.
Jika membaca Alkitab karena memang suka baca, maka hukumnya adalah makruh. Namun, tidak sampai diharamkan. Namun, jika dikhawatirkan terpengaruh, alangkah lebih baik untuk menghindari membacanya.
Jika yang membaca orang awam, maka diharamkan. Pasalnya, orang awam dikhawatirkan mudah terpengaruh dan mengikuti ajaran agama tersebut.
(Sumber: Suara.com)