Luapan kekecewaan tumpah dari rakyat Indonesia setelah FIFA mencabut status RI sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Tak cuma masyarakat, para pemain Timnas Indonesia U-20 pun turut nelangsa kala event akbar sepak bola itu gagal digelar di Tanah Air.
Meski demikian, Ketum PSSI Erick Thohir justru disebut-sebut mendapatkan keutungan atas dinamika yang terjadi di masyarakat soal keputusan FIFA mencoret status RI sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Hal itu diungkapkan pengamat komunikasi politik dari Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga.
"Erick Thohir tampaknya diuntungkan dalam kasus dibatalkannya Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Sebab, Erick dinilai oleh sebagian masyarakat sudah berupaya maksimal untuk melobbi FIFA agar tetap menjadi ruan rumah," kata Jamiluddin seperti dikutip dari Suara.com, Sabtu (1/4).
Menurutnya, Erick akan mendapatkan persepsi positif misalnya mengenai popularitas hingga elektoral. Kepopuleran itu disebut bisa menjadi modal Erick Thohir untuk maju di Pilpres 2024.
Baca Juga:Iskandar Sitorus 'Nyanyi' Lagi, Artis P yang Terlibat Pencucian Uang Terkait dengan 22 Gubernur
"Karena itu, Erick di persepsi positif oleh sebagian masyarakat. Persepsi seperti itu tentunya dapat meningkatkan popularitas dan elektoral Erick," imbuhnya.
Kendati begitu, ia mengatakan prediksi kenaikkan elektabilitas Erick tersebut tidak akan terjadi secara signifikan. Terlebih sampai melampaui nama-nama teratas sebagai calon presiden.
"Bertambahnya elektabilitas Erick tampaknya tidak terlalu signifikan. Karena itu, elektoral Erick tidak akan melampaui elektoral Anies, Prabowo, dan Ganjar," tuturnya.
Lebih lanjut, Jamiluddin menyebut, potensi Erick kekinian hanya baru sebatas calon wakil presiden. Menurutnya, Erick punya peluang dilirik dalam kapasitas tersebut.
"Jadi, potensi Erick tampaknya untuk bacawapres. Sementara untuk bacapres, elektoral Erick tampaknya belum selevel Anies, Prabowo, dan Ganjar."
Baca Juga:Link Live Streaming Arsenal vs Leeds United, Liga Inggris Malam Ini