FIFA hanya menjatuhkan kartu kuning kepada Indonesia setelah resmi mencabut status tuan rumah dalam pelaksanaan Piala Dunia U-20. Hal itu diungkapkan Ketum PSSI, Erick Thohir yang kini masih berada di Paris.
Lantaran Indonesia tidak dijatuhkan sanksi berat, Erick Thohir mengaku bersyukur.
"Saya hanya bisa berucap, Alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," kata Erick Thohir dalam keterangan tertulis dikutip, Jumat (7/4).
Erick Thohir mengaku alasan kedatangannya ke markas FIFA sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan negosiasi sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepakbola Indonesia.
Baca Juga:Menpora Dito Ariotedjo Lakukan Koordinasi dan Komunikasi Intensif Ihwal AWBG 2023
Saat bertemu Gianni Infantino, Presiden FIFA, Erick juga membeberkan komitmen pemerintah Indonesia dalam merenovasi 22 stadium yang dapat dipakai untuk kegiatan tim nasional dan liga.
"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan direview kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepak bola Indonesia," ujarnya.
Bagi Erick sanksi administrasi yang diberikan FIFA di satu sisi merupakan sebuah pembelajaran dan berkah bagi sepakbola Indonesia yang saat ini terus berbenah menuju perbaikan di semua sektor.
"Saya sudah berusaha maksimal saat bertemu dengan FIFA. Dengan sanksi ini, kita masih terus melanjutkan program transformasi sepakbola bersama FIFA. Dengan sanksi ini, kita tidak dikasih kartu merah, tapi kartu kuning sehingga kita bisa bermain dan berkompetisi di SEA Games pada akhir bulan ini."
Baca Juga:Polemik Israel, KOI Sebut Persiapan AWBG Bali Masih Terus Lanjut