Muncul di TV jadi Model Iklan Azan Magrib, PDIP Bela Mati-matian Ganjar: Religiusitasnya Tak Dibuat-buat

Lantaran dianggap sosok religius, Hasto pun menjamin jika penampilan Ganjar saat menjadi model iklan azan Magrib itu tidak dibuat-buat.

Indian
Minggu, 10 September 2023 | 11:17 WIB
Muncul di TV jadi Model Iklan Azan Magrib, PDIP Bela Mati-matian Ganjar: Religiusitasnya Tak Dibuat-buat
Muncul di TV jadi Model Iklan Azan Magrib, PDIP Bela Mati-matian Ganjar: Religiusitasnya Tak Dibuat-buat (Tangkapan layar akun Twitter/@SuramaduJingga)

Bacapres Ganjar Pranowo sedang menjadi sorotan setelah muncul menjadi model iklan azan Magrib di sebuah televisi swasta. Penampilan Ganjar sebagai model iklan azan itu disebut-sebut sudah tayang di dua stasiun televisi swasta pada 5 September 2023 lalu.

Setelah ramai dan menjadi polemik, Ganjar pun dibela oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto seusai dirinya muncul di TV menjadi model iklan azan Magrib. 

Hasto tak mau ada yang menyebutkan Ganjar memainan politik identitas terkait kemunculannya pada iklan azan Magrib di dua TV swasta itu. 

"Bukan (politik identitas)," kata Hasto mengutip Suara.com. 

Baca Juga:Rebecca Klopper Kembali Tersandung Video Bokep Terbaru, Haji Faisal: Saya Dikirim Video Banyak, Saya Gak Sanggup

Dia pun membongkar tabiat asli Ganjar yang dipuji-puji lantaran rajin beribadah sejak masih kuliah. 

"Pak Ganjar Pranowo ini kan sosok yang religius, religiusitasnya tidak dibuat-buat. Sejak dulu, sejak jaman mahasiswa, Pak Ganjar Pranowo ini sosoknya seperti itu," klaimnya.

Lantaran dianggap sosok religius, Hasto pun menjamin jika penampilan Ganjar saat menjadi model iklan azan Magrib itu tidak dibuat-buat. 

"Sosok yang rajin beribadah sosok yang baik, sosok yang santun, sosok yang merakyat, itu tidak dibuat-buat, itu sesuatu original, keluar dari Pak Ganjar Pranowo," katanya.

Terkait tayangan Ganjar di TV sebagai model iklan salat, Hasto turut menyinggung soal Pilkada DKI 2017 yang dianggap tak sehat karena menggunakan politik identitas. 

Baca Juga:Netizen Ramai Berburu Link Video Syur 11 Menit Mirip Rebecca Klopper: Fix The Real Rebecca Ini Mah

"Kita tahu di DKI pada saat Pilgub itu digunakan politik identitas yang sangat tidak sehat dan hasilnya kan kita tahu," katanya. 

"Kalau politik identitas itu kan politik yang tidak mencerdaskan kehidupan bangsa, politik yang miskin prestasi," sambungnya. 

Hasto juga menyebut jika banyak program dari mantan Gubernur DKI yang didukung PDIP tidak dilanjutkan oleh Gubernur DKI Jakarta yang sedang menjabat kala itu.

"Apa yang jadi program Pak Jokowi, program Pak Ahok, program Pak Djarot Saiful Hidayat contohnya untuk membersihkan kampung-kampung dengan pasukan oranye, dengan pasukan hijau, itu kan tidak dilakukan," ucap Hasto.

Adapun pasangan Gubernur DKI dan Wakil Gubernur yang menjabat pada saat itu adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan tidak ada salahnya Ganjar muncul dalam tayangan azan Maghrib itu.

"Sehingga PDIP sangat tidak setuju, tetapi kalau untuk mengajak masyarakat dengan senyum, untuk berdoa bersama untuk menjalankan lima waktu itu kan merupakan hal yang positif," kata dia. 

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Happening

Terkini

Tampilkan lebih banyak