Polisi masih terus mengusut kasus rumah produksi Kelas Bintang yang menggarap 120 film porno di kawasan Jakarta Selatan. Tak cuma Siskaeee yang membintangi salah satu film porno yang akan diperiksa, Pak Haji berinisial K juga dipanggil polisi.
Menurut Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak, Haji K diperiksa sebagai saksi dalam kasus produksi film porno Siskaeee dkk, hari ini.
Alasan Pak Haji K ikut diperiksa polisi imbas rumah kontrakan miliknya di kawasan Pasar Minggu, Jaksel yang pernah disewa sang sutradara Irwansyah untuk menjadi tempat syutting film porno.
"Hari ini kami lakukan pemeriksaan terhadap pemilik salah satu rumah yang dijadikan sebagai rumah produksi dalam memproduksi film dewasa bermuatan pornografi maupun asusila," kata Ade dikutip dari Suara.com, Senin (18/9).

Menurutnya, penyidik bakal mengorek keterangan saksi K guna menelusuri fakta-fakta terkait kasus ini. Mulai dari waktu awal penyewaan hingga kegiatan-kegiatan yang diketahuinya.
"Kami ingin menguak lebih dalam terkait fakta peristiwa yang terjadi di sana," tutur Ade.
Dalam perkara ini penyidik telah memeriksa 12 saksi. Selain itu juga telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa ahli.
"Sudah ada 12 orang yang kita lakukan pemeriksaan," katanya.
Dulunya Tukang Pijat
Kasubdit Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya Kompol Ardian Satrio Utomo membongkar rekam jejak Irwansyah, bos PH yang telah memproduksi 120 film porno.
Berdasarkan hasil penyidikan, Irwansyah pernah menjadi tukang urut dan pemulung. Bermodal ilmu yang dipelajari secara otodidak, tersangka Irwansyah akhirnya nekat menjadi sutradara film.
"Dia awalnya dari tukang urut, dia belajar otodidak terus akhirnya dia jadi YouTuber, konten kreator, terus jadi sutradara," kata Adrian, dikutip dari Suara.com, Rabu (14/9).
Tak hanya pernah menjadi tukang pijat, Irwansyah juga sempat menjadi pemulung sampah hingga menjadi pengepul pada 2006 sampai 2009.

Terinspirasi Film Bokep
Singkat cerita, Irwansyah akhirnya terjun ke dunia hiburan pada 2009. Ia bahkan membuka agensi dan kelas akting pada 2019 hingga 2020.
"Saat ini tersangka bekerja di webstreaming menjabat sebagai pemilik sejak 2022 dengan tugas dan tanggung jawab sehari-hari yaitu membuat film, sutradara, penulis, promosi, editing, akuisisi, pendanaan," bebernya.
Berdasar hasil pemeriksaan awal, Irwansyah mengaku memperoleh ide membuat film porno karena pengalaman atau kebiasaannya menonton film dewasa.
"Dari pengalaman nonton film, nonton film gitulah," katanya.
Motif Cuan
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, terungkap motif di balik aksi Irwansyah membuat 120 film porno karena dianggap bisa menghasilkan banyak uang. Sederet selebgram seperti Siskaeee dan Virly Virginia turut membintangi film dewasa garapan Kelas Bintang.
"Terkait motif ekonomi. Mungkin menawarkan film seperti ini lebih banyak peminatnya," kata Ardian.
Selain Irwansyah, polisi juga menetapkan empat tersangka lainnya lantaran dianggap terlibat dalam produksi film porno yang sempat bermarkas di kawasan Jakarta Selatan. Mereka adalah JAS, AIS, AT dan SE.